Jumat, 11 Mei 2012

Sosialisasio PPDB di Sekolah Dasar (SD)

sosialisasi Peneriamaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SDN Jeladri II  Kec. Winongan


Penentuan tanggal sosialisasi PPDB di SDN Karangkliwon I


Rabu, 09 Mei 2012

VISI, MISI DAN TUJUAN SMPN 2 WINONGAN


VISI,  MISI DAN TUJUAN UPT SMP NEGERI 2 WINONGAN

V i s i :
Visi UPT SMP Negeri 2 Winongan adalah “ Berakhlak Mulia, Berprestasi dan Berkarya”. Indikator pencapaian visi tersebut adalah:

  1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif;
  2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien;
  3. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, dan kompetitif;
  4. Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional;
  5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadahi, relevan dan mutakhir;
  6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh;
  7. Terwujudnya penggalangan dana pendidikan yang memadahi;
  8. Terwujudnya penilaian pendidikan yang sesuai dengan SNP;
  9. Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif;
  10. Terwujudnya budaya sekolah yang bermutu tinggi.
M i s i :
Guna mencapai visi tersebut di atas, maka disusun suatu misi yang berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Adapun misi UPT SMP Negeri 2 Winongan adalah sebagai berikut :
  1. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap dan berwawasan ke depan;
  2. Mewujudkan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menye-nangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
  3. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan berakhlak mulia, cerdas, dan kompetif;
  4. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu, tangguh, dan berkinerja tinggi;
  5. Mewujudkan sarana dan sarana pendidikan yang memadahi, relevan dan mutakhir;
  6. Mawujudkan terlaksananya manajemen berbasis sekolah yang tangguh;
  7. Mewujudkan sekolah yang kreatif dalam pendanaan pendidikan;
  8. Mewujudkan sistem penilaian yang otentik;
  9. Mewujudkan lingkungan sekolah yang ramah, bersih, rindang, nyaman, dan aman;
  10. Mewujudkan warga sekolah yang berbudaya tinggi.

Tujuan Sekolah :
Sesuai dengan visi dan misi di atas maka tujuan UPT SMP Negeri 2 Winongan adalah:
  1. Menghasilkan Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang lengkap dan berwawasan ke depan;
  2. Menghasilkan silabus untuk semua mata pelajaran dan semua kelas;
  3. Menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk semua mata pelajaran dan semua kelas;
  4. Melaksanakan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menye-nangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
  5. Menghasilkan lulusan berakhlak mulia, cerdas, dan kompetitif;
  6. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan sehingga menjadi pribadi yang mampu, tangguh, dan berkinerja tinggi;
  7. Memenuhi sarana dan sarana pendidikan yang memadahi, relevan dan mutakhir;
  8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dengan mengupayakan terlaksananya prinsip kemandirian, transparansi, partsispasi, akuntabilitas, dan sustainabilitas;
  9. Menghasilkan sistem penilaian yang otentik;
  10. Memenuhi dana yang digunakan untuk biaya pendidikan;

LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH SMPN 2 WINONGAN


PROGRAM LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS)
UPT SMP NEGERI 2 WINONGAN 
TAHUN PELAJARAN 2011-2012


A.    LATAR BELAKANG
Pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia saat ini telah menjadi pembicaraan hampir semua kalangan. Apalagi akhir-akhir ini banyak di beritakan di media massa bahwa banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri baik di Asia maupun di Timur Tengah diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi oleh majikannya. Ini mencerminkan rendahnya kualitas SDM kita sehingga TKI di luar negeri mudah sekali dilecehkan martabatnya.
Berkaitan rendahnya SDM bangsa kita, hasil survei yang dilakukan UNDP pada tahun 2005 menempatkan Indonesia pada peringkat 110 di dunia dan di Asean Indonesia ketinggalan dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Brunei, Malaysia, Tailand, Pilipina, dan Vitnam (Hendayana, 2007: 1). Akibatnya tidak mengherankan bila TKI di luar negeri kebanyakan menjadi pembantu rumah tangga dan buruh kasar, sedangkan yang bekerja sebagai seorang profesional sedikit sekali. Sebaliknya banyak tenaga ahli dari negara maju seperti Amerika, Jepang, Australia bekerja di Indonesia. Hal ini menjadi ironi, mengingat Indonesia yang kaya sumber daya alam (SDA) tetapi miskin SDM yang berkualitas sehingga negara kita menjadi negara yang terbelakang dan selalu tergantung pada negera lain. Sebaliknya Jepang yang miskin SDA, karena kaya akan SDM yang berkualitas, akhirnya menjadi negara yang cukup maju. Dengan demikian betapa pentingnya peran SDM dalam pembangunan sebuah negara.
Kualitas SDM erat kaitannya dengan kualitas pendidikan. SDM yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas SDM, kualitas pendidikanlah yang harus ditingkatkan. Dalam hal ini pemerintah telah banyak melakukan upaya, diantaranya dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan. Pada pasal 19 dari PP ini disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif  serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ini berarti guru dituntut mempunyai kemampuan menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas sebagaimana dimaksudkan di atas.
Salah satu cara agar guru dapat melaksanakan pembelajaran yang berkualitas adalah melalui Lesson Study. Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Hendayana, 2007: 10).
Pelaksanaan Lesson Study meliputi tiga tahap yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi). Tahap Plan bertujuan untuk merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dan siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Tahap ini tidak dilakukan guru sendirian, tatapi beberapa guru berkolaborasi dan dapat pula didampingi oleh dosen untuk memperkaya ide-ide. Tahap Do adalah pelaksanaan pembelajaran untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam tahap Plan. Dalam tahap Plan telah disepakai guru yang akan bertindak sebagai pengajar atau guru model dan sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan pembelajaran. Guru-guru lain bertindak sebagai pengamat pembelajaran. Pada tahap See dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu oleh kepala sekolah atau petugas yang ditunjuk untuk membahas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini disampaikan tentang aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan masukan dari diskusi ini dapat dirancang kembali pembelajaran berikutnya.
Melalui tahapan lesson study yang dilakukan terus menerus diharapkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksananakan pembelajaran, dan menilai pembelajaran menjadi meningkat, dan akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, SMP Negeri 2 Winongan memandang perlu untuk melaksanakan Lesson Study Berbasis Sekolah (LSBS).

B.    TUJUAN
Tujuan Kegiatan Lesson Study Berbasis Sekolah adalah :
  1. Menciptakan pembelajaran yang berkolaboratif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan guru   dengan guru yang lain secara berkelanjutan, sehingga membentuk komunitas belajar secara konsisten.
  2. Untuk melakukan reformasi sekolah secara berkesinambungan baik individu, kelompok ataupun sistem.
  3. Ingin menciptakan Proses pembelajaran yang berkualitas, yaitu pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning).
  4. Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam hal memahami strategi belajar, kondisi Siswa, dan menciptakan kreatifitas guru dalam memilih metode dan media pembelajaran
C.    SASARAN
Sasaran dari program LSBS adalah semua guru sebanyak 22 orang yang meliputi:

  1. Guru mata pelajaran IPA
  2. Guru mata pelajaran Matematika
  3. Guru mata pelajaran PKn
  4. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
  5. Guru mata pelajaran Bahasa Inggris
  6. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
  7. Guru mata pelajaran IPS
  8. Guru mata pelajaran Seni Budaya
  9. Guru mata pelajaran Bahasa Daerah
  10. Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

D.    HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan LSBS adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru, yang ditandai :
  1. Meningkatnya kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran
  2. Meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
  3. Meningkatnya kemampuan guru dalam menilai pembelajaran
E. MANFAAT
 Dengan adanya Lesson Study Berbasis Sekolah di SMP Negeri 2 Winongan diharapkan adanya manfaat yang dapat dirasakan oleh beberapa pihak baik secara langsung  maupun secara tidak langsung. Manfaat yang diharapkan tersebut diantaranya adalah:
1.         Bagi Guru
  • Terciptanya suasana saling belajar antar guru yang lebih baik di sekolah
  • Terjadinya perubahan pola pembelajaran yang laksanakan oleh guru dari pembelajaran yang monoton menjadi pembelajaran yang lebih menarik dan terencana dengan baik.
  • Meningkatnya motivasi guru untuk senantiasa berkembang.
  • Meningkatnya pengetahuan guru tentang materi pembelajaran dan strategi pembelajaran.
  • Mempunyai keterbukaan terhadap masukan guru lain dan berani mengkritik diri sendiri.
  • Mau memakai ide orang lain (tidak hanya pemikirannya sendiri) dan mau memberi masukan yang jujur dan benar serta respek terhadap tanggapan guru yang lain.
  • Menyadari pentingnya inovasi pembelajaran, serta pemakaian media dan alat peraga dalam pembelajaran.
  • Menyadari pentingnya bekerja secara kolaboratif (bekerja bersama-sama), untuk merencanakan,  melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
2.         Bagi Siswa
  • Meningkatnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
  • Meningkatnya kualitas aktifitas belajar siswa didalam kelas.
  • Memungkinkan terjadinya saling belajar antar siswa sehingga siswa mendapat kesempatan maju bersama.
  • Mampu mengurangi kesenjangan hubungan antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai.
  • Melatih siswa untuk berani mengemukakan ide-ide yang dimilikinya.
  • Terjadinya lompatan berfikir bagi siswa (jump)
3.         Bagi Sekolah (Lembaga)
  • Merupakan cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas mengajar guru dan aktifitas belajar siswa.
  • Terciptanya suasana saling belajar yang lebih baik di sekolah yaitu antara guru dengan siswa, guru dengan guru, siswa dengan siswa sehingga terbentuk komunitas belajar di sekolah.

F.     SUSUNAN PENGURUS
Adapun susunan pengurus kegiatan Lesson Study Berbasis Sekolah adalah:
Penanggung Jawab  : Sri Wulan, S.Pd. M.Pd (Kepala Sekolah)
Ketua                     : Teguh Winaryo, S.Pd.M.Pd. (Wakil KS)
Wakil Ketua           : Indarijanti, S.Pd
Sekretaris               : Anisatul Illiyin, S.Si
Bendahara              : Supratining, S.Pd
Seksi Sar-pras        : Yuli Rakhmawati, S.Pd
Seksi Konsumsi      : Nanik Legiwati, S.Pd
Seksi Dokumentasi : Tri Yenu Ari Sasi, S.Pd

G.   JADWAL PELAKSANAAN LSBS  :

No
Hari/Tanggal
Mata Pelajaran
Kelas
Waktu
Guru Model
Moderator
Notulis
1
Rabu
8-2-2012

PKn
IX C
10.40 – 12.00
Teguh Winaryo S.Pd, M.Pd
Sri Wulan, S.Pd., M.Pd.
Dra. Masli’anah
2
Sabtu
3-3-2012

IPS/ Ekonomi
VIII B
08.20 – 09.40
Dra. Masli’anah
Khoirul Faizin, S.Pd., M.Pd
Etty Sri A., S.Pd
3
Kamis
10-5-2012

B. Inggris
VII C
07.40 – 09.00
Widya Maretta L., S.Pd
Budi Purnomo, S.Pd
Rini Tri Sayekti, S.Pd
4
Senin
21-5-2012

IPA
VII C
07.40 – 09.00
Indarijanti, S.Pd
Anisatul Illiyin, S.Pd
Supratining., S.Pd

Selasa, 08 Mei 2012

artikel kita


PENDIDIKAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Oleh : SRI WULAN, S.Pd.M.Pd. Kepala SMPN 2 Winongan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (UU No. 20 Tahun 2003). Dari pengertian tersebut, ada 2 nilai utama yang ada pada pendidikan, yaitu : 1) Adanya usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran; 2) Adanya tujuan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.  Dua nilai ini harus ada pada pendidikan supaya tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mencapai nilai itu diperlukan adanya keterlibatan dari semua unsur atau komponen yang ada, yaitu pemerintah (sekolah), masyarakat dan keluarga (orang tua). Ketiga komponen ini harus bekerjasama bahu membahu, berjalan secara harmoni, seiring selaras dalam mencapai keberhasilan tujuan pendidikan. Sebab keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah/lembaga pendidikan dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan masyarakat dan keluarga. Masyarakat dan keluarga (orang tua murid) mempunyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), masyarakat dan keluarga (orang tua murid). Maka kesinergian dari ketiga unsur tersebut sangat mutlak diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa lembaga pendidikan bukanlah lembaga yang berdiri sendiri dalam membina pertumbuhan dan perkembangan putra-putra bangsa, melainkan ia merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang luas, dan bersama masyarakat membangun dan meningkatkan segala upaya untuk memajukan sekolah. Hal ini dapat tercipta apabila lembaga pendidikan mau membuka diri dan menjelaskan kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana masyarakat dapat berperan dalam upaya membantu lembaga pendidikan (sekolah) memajukan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Sekolah pada hakekatnya melaksanakan dan mempunyai fungsi ganda terhadap masyarakat, yaitu memberi layanan dan sebagai agen pembaharuan bagi masyarakat sekitarnya. Disamping itu sangat tepat apabila semboyan Ki Hajar Dewantoro yang terkenal “ Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani “ diterapkan dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Apabila sekolah memposisikan diri berada di depan seyogyanya harus bisa memberikan contoh suri tauladan yang baik, dan pada saat ditengah sekolah harus bisa mendorong kemauan atau kehendak mereka, membangkitkan hasrat mereka untuk berinisaiatif dan bertindak, serta bila dibelakang sekolah hendaknya dapat memberikan motivasi atau membangkitkan semangat.
                                                                                                                            Winongan, 09 Mei 2012